Video Game? Hmm… mungkin istilah ini kurang umum di Indonesia. bagaimana
kalau main nintendo, main PS atau main dingdong atau main komputer?
Yup, apapun istilahnya itu, disaat kita berinteraksi dengan suatu
tampilan visual elektronik dengan manggunakan alat untuk memasukkan
perintah kita yang di timpali kembali oleh alat dan visual tersebut, dan
didalamnya ada kegiatan dalam aturan tertentu dan hasilnya dapat
membuat pemainnya terhibur, saat itulah kita bermain video game.
Dan
siapa juga yg tak kenal dengan game terkenal seperti star ocean, metal
gear solid, final fantasy, crysis, dll..Apakah kita semua mengetahui
jenis2 genre dari game-game tersebut..?Berikut penjelasannya dan
mudah-mudahan bisa memberi pencerahan..
BERDASARKAN JENIS "PLATFORM" ATAU ALAT YANG DI GUNAKAN :1.Arcade games,
yaitu yang sering disebut ding-dong di Indonesia, biasanya berada di
daerah / tempat khusus dan memiliki box atau mesin yang memang khusus di
design untuk jenis video games tertentu dan tidak jarang bahkan
memiliki fitur yang dapat membuat pemainnya lebih merasa “masuk” dan
“menikmati”, seperti pistol, kursi khusus, sensor gerakan, sensor
injakkan dan stir mobil (beserta transmisinya tentunya).
2.PC Games , yaitu video game yang dimainkan menggunakan Personal Computers..
3.Console games,
yaitu video games yang dimainkan menggunakan console tertentu, seperti
Playstation 2, Playstation 3, XBOX 360, dan Nintendo Wii..
4. Handheld games, yaitu yang dimainkan di console khusus video game yang dapat dibawa kemana-mana, contoh Nintendo DS dan Sony PSP..
5.Mobile games, yaitu yang dapat dimainkan atau khusus untuk mobile phone atau PDA..
BERDASARKAN "GENRE" PERMAINANNYA :1.
Aksi – Shooting,
(tembak-tembakan , atau hajar-hajaran bisa juga tusuk-tusukan,
tergantung cerita dan tokoh di dalamnya), video game jenis ini sangat
memerlukan kecepatan refleks, koordinasi mata-tangan, juga timing, inti
dari game jenis ini adalah tembak, tembak dan tembak. Termasuk
didalam-nya :
a.
First person shooting (FPS) seperti Counter Strike dan Call of Duty
b.
Drive n’ shoot,
menggunakan unsur simulasi kendaraan tetapi tetap dengan tujuan utama
menembak dan menghancurkan lawan, contoh : Spy Hunter, Rock and Roll
Racing, Road Rash.
c.
Shoot em’ up, seperti Raiden, 1942, dan gradius.
d.
Beat ‘em up (tonjok hajar) seperti Double Dragon dan Final Fight, lalu
hack and slash (tusuk tebas) seperti Shinobi dan Legend of Kage.
e.
Light gun shooting, yang menggunakan alat yang umumnya berbentuk seperti senjata, seperti Virtua Cop dan Time Crisis.
2.
Fighting ( pertarungan )
Ada yang mengelompokan video game fighting di bagian Aksi, namun
penulis berpendapat berbeda, jenis ini memang memerlukan kecepatan
refleks dan koordinasi mata-tangan, tetapi inti dari game ini adalah
penguasaan jurus (hafal caranya dan lancar mengeksekusinya), pengenalan
karakter dan timing sangatlah penting, o iya,
combo-pun menjadi
esensial untuk mengalahkan lawan secepat mungkin. Dan berbeda seperti
game Aksi pada umumnya yang umumnya hanya melawan Artificial
Intellegence atau istilah umumnya
melawan komputer saja, pemain jenis
fighting game
ini baru teruji kemampuan sesungguhnya dengan melawan pemain lainnya.
Seri Street Fighter, Tekken, Mortal Kombat, Soul Calibur dan King of
Fighter adalah contohnya.
3.
Aksi – Petualangan.
Memasuki gua bawah tanah, melompati bebatuan di antara lahar,
bergelayutan dari pohon satu ke pohon lain, bergulat dengan ular sambil
mencari kunci untuk membuka pintu kuil legendaris, atau sekedar mencari
telepon umum untuk mendapatkan misi berikutnya, itulah beberapa dari
banyak hal yang karakter pemain harus lakukan dan lalui dalam video game
jenis ini. Menurut penulis, game jenis ini sudah berkembang jauh hingga
menjadi genre campuran
action beat-em up juga, dan sekarang, di
tahun 2000 an, jenis ini cenderung untuk memiliki visual 3D dan sudut
pandang orang ke-tiga. Tomb Rider, Grand Theft Auto dan Prince of Persia
termasuk didalamnya.
4.
Petualangan. Bedanya
dengan jenis video game aksi-petualangan, refleks dan kelihaian pemain
dalam bergerak, berlari, melompat hingga memecut atau menembak tidak
diperlukan di sini. Video Game murni petualangan lebih menekankan pada
jalan cerita dan kemampuan berpikir pemain dalam menganalisa tempat
secara visual, memecahkan teka-teki maupun menyimpulkan rangkaian
peristiwa dan percakapan karakter hingga penggunaan benda-benda tepat
pada tempat yang tepat. Termasuk didalamnya:
a.
Petualangan dengan teks atau sistem tunjuk dan klik, contoh: Kings Quest, Space Quest, Heroes Quest, Monkey Island, Sam and Max,
b.
Novel atau film interaktif, seperti game “
dating” yang banyak beredar di jepang, Dragons Lair dan Night Trap.
5.
Simulasi, Konstruksi dan manajemen.
Video Game jenis ini seringkali menggambarkan dunia di dalamnya sedekat
mungkin dengan dunia nyata dan memperhatikan dengan detil berbagai
faktor. Dari mencari jodoh dan pekerjaan, membangun rumah, gedung hingga
kota, mengatur pajak dan dana kota hingga keputusan memecat atau
menambah karyawan. Dunia kehidupan rumah tangga sampai bisnis membangun
konglomerasi, dari jualan limun pinggir jalan hingga membangun
laboratorium cloning. Video Game jenis ini membuat pemain harus berpikir
untuk mendirikan, membangun dan mengatasi masalah dengan menggunakan
dana yang terbatas. Contoh: Sim City, The Sims, Tamagotchi.
6.
Role Playing.
Video game jenis ini sesuai dengan terjemahannya, bermain peran,
memiliki penekanan pada tokoh/peran perwakilan pemain di dalam
permainan, yang biasanya adalah tokoh utamanya, dimana seiring kita
memainkannya, karakter tersebut dapat berubah dan berkembang ke arah
yang diinginkan pemain ( biasanya menjadi semakin hebat, semakin kuat,
semakin berpengaruh, dll) dalam berbagai parameter yang biasanya
ditentukan dengan naiknya
level, baik dari status kepintaran,
kecepatan dan kekuatan karakter, senjata yang semakin sakti, ataupun
jumlah teman maupun mahluk peliharaan.Secara kebudayaan, pengembang game
Jepang biasanya membuat Role Playing Game (
RPG) ke arah cerita
linear yang diarahkan seolah karakter kita adalah tokoh dalam cerita
itu, seperti Final Fantasy, Dragon Quest dan Xenogears. Sedangkan
pengembang game
RPG Eropa, cenderung membuat karakter kita bebas
memilih jalan cerita sendiri secara non-linear, seperti Ultima, Never
Winter Nights, baldurs gate, Elder Scroll, dan Fallout.
7.
Strategi.
Kebalikan dari video game jenis action yang berjalan cepat dan perlu
refleks secepat kilat, video game jenis strategi, layaknya bermain
catur, justru lebih memerlukan keahlian berpikir dan memutuskan setiap
gerakan secara hati-hati dan terencana. Video game strategi biasanya
memberikan pemain atas kendali tidak hanya satu orang tapi minimal
sekelompok orang dengan berbagai jenis tipe kemampuan, sampai kendaraan,
bahkan hingga pembangunan berbagai bangunan, pabrik dan pusal pelatihan
tempur, tergantung dari tema ceritanya. Pemain game strategi melihat
dari sudut pandang lebih meluas dan lebih kedepan dengan waktu permainan
yang biasanya lebih lama dan santai dibandingkan game action.
Unsur-unsur permainannya biasanya berkisar sekitar, prioritas
pembangunan, peletakan pasukan, mencari dan memanfaatkan sumberdaya
(uang, besi, kayu,minyak,dll), hingga ke pembelian dan peng-upgrade-an
pasukan atau teknologi. Game jenis ini terbagi atas:
a.
Real time Strategy, game
berjalan dalam waktu sebenarnya dan serentak antara semua pihak dan
pemain harus memutuskan setiap langkah yang diambil saat itu juga
berbarengan mungkin saat itu pihak lawan juga sedang mengeksekusi
strateginya. Contoh: Starcraft, Warcraft , dan Command and Conquer.
b.
Turn based Strategy ,
game yang berjalan secara bergiliran, saat kita mengambil keputusan dan
menggerakan pasukan, saat itu pihak lawan menunggu, begitu pula
sebaliknya, layaknya catur.
contoh: Front Mission, Super robot wars, Final Fantasy tactics, Heroes of might and magic, Master of Orion.
Sebenarnya
ada yang memilah lagi menjadi jenis tactical dan strategi, namun
penulis cenderung untuk menggabungkannya karena perbedaannya hanya ada
di masalah skala dan ke-kompleks-an dalam manajemen sumber daya-nya
saja.
8.
Puzzle. Video game jenis ini sesuai namanya
berintikan mengenai pemecahan teka-teki, baik itu menyusun balok,
menyamakan warna bola, memecahkan perhitungan matematika, melewati
labirin, sampai mendorong-dorong kota masuk ke tempat yang seharusnya,
itu semua termasuk dalam jenis ini. Sering pula permainan jenis ini
adalah juga unsur permainan dalam video game petualangan maupun game
edukasi. Tetris, Minesweeper, Bejeweled, Sokoban dan Bomberman.
9.
Simulasi kendaraan.
Video Game jenis ini memberikan pengalaman atau interaktifitas sedekat
mungkin dengan kendaraan yang aslinya, muskipun terkadang kendaraan
tersebut masih eksperimen atau bahkan fiktif, tapi ada penekanan khusus
pada detil dan pengalaman realistik menggunakan kendaraan tersebut.
Terbagi atas beberapa jenis:
a. Perang
. Video game simulasi
kendaraan yang sempat tenar di tahun 90-an ini mengajak pemain untuk
menaiki kendaraan dan berperang melawan kendaraan lainnya. Dan
kebanyakan diantaranya memiliki judul sama dengan nama kendaraannya.
Contoh : Apache 64, Comanche, Abrams, YF-23, F-16 fighting eagle.
Tetapi game kehidupan bajak laut seperti ‘Pirates!’ pun dapat dikategorikan disini.
b
.Balapan.
Dari namanya sudah jelas, siapa sampai duluan di garis finish dialah
pemenangnya! Terkadang malah pemain dapat memilih kendaraan, mendandani,
upgrade mesin bahkan mengecatnya. Contoh: Top Gear, Test Drive, Sega
Rally Championship, Daytona, Grand Turismo, Need For Speed, Mario Cart,
ManXTT.
c.
Luar Angkasa. Walau masih dapat dikategorikan
simulasi kendaraan perang, tetapi segala unsur fiksi ilmiah dan
banyaknya judul yang beredar membuat subgenre ini pantas dikategorikan
diluar simulasi kendaraan perang. Jenis ini memungkinkan pemain untuk
menjelajah luar angkasa, berperang dengan mahluk alien, mendarat di
planet antah berantah atau sekedar ingin merasakan bagaimana menjadi
kapten di film fiksi ilmiah kesayangan kamu. Contoh: Wing Commander,
Freelancer , Star Wars X-Wing, Star Wars Tie Fighter, dll.
d.
Mecha. Pendapat
bahwa hampir tidak ada orang yang terekspos oleh film robot jepang saat
kecilnya tidak memimpikan ingin mengendalikan robot, memang sulit
dibantah. Dipopulerkan oleh serial Mechwarrior oleh Activision, subgenre
Simulasi Mecha ini memungkinkan pemainnya untuk mengendalikan robot dan
menggunakannya untuk menghancurkan gedung, helikopter dan tentu saja
robot lainnya. Contoh: Mechwarrior, Gundam Last war Chronicles, dan
Armored Core.
10. Olahraga. Singkat padat jelas,
bermain sport di PC atau konsol anda. Biasanya permainannya diusahakan
serealistik mungkin walau kadang ada yang menambah unsur fiksi seperti
NBA JAM. Contohnya pun jelas, Seri Winning Eleven, seri NBA, seri FIFA,
John Madden NFL, Lakers vs Celtics, Tony hawk pro skater, dll.
KATEGORI-KATEGORI LAINNYA :
1. Multiplayer Online. Game
yang lagi trend di Indonesia bahkan dunia,menjadi salah satu titik
balik mengapa dunia game dan internet di Indonesia dapat berkembang. Dan
karena dimainkan online dan dengan sistem pembayaran menggunakan
voucher, pembajakan sudah tidak menjadi masalah lagi. Game yang dapat
dimainkan secara bersamaan oleh lebih dari 2 orang (bahkan dapat
mencapai puluhan ribu orang dalam satu waktu) membuat pemain dapat
bermain bersama dalam satu dunia virtual dari sekedar chatting hingga
membunuh naga bersama teman yang entah bermain di mana. Umumnya
permainan tipe ini dimainkan di PC dan bertema RPG, walau ada juga yang
bertema music atau action. Contoh: Ragnarok online, O2jam, World of
Warcraft, Ayo Dance, Lineage, Rose online
2. Casual games.
Sesuai namanya, game yang casual itu tidak kompleks, mainnya rileks dan
sangat mudah untuk dipelajari ( bahkan cenderung langsung bisa
dimainkan ). Jenis ini biasanya memerlukan spesifikasi komputer yang
standar pada jamannya dan ukurannya tidak lebih dari 100 MB karena
biasanya dapat di download versi demo-nya di website resminya. Genre
permainannya biasanya puzzle atau action sederhana dan umumnya dapat
dimainkan hanya menggunakan mouse ( biasanya game lain menggunakan
banyak tombol tergantung game-nya ). Contoh: Diner Dash, Sally Salon,
Bejeweled, Zuma, Feeding Frenzy, Insaniquarium.
3. Edugames.
Video Game jenis ini dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat
pendidikan, entah untuk belajr mengenal warna untuk balita, mengenal
huruf dan angka, matematika, sampai belajar bahasa asing. Developer yang
membuatnya, harus memperhitungkan berbagai hal agar game ini
benar-benar dapat mendidik, menambah pengetahuan dan meningkatkan
ketrampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula
disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan design visual ataupun
animasinya. Contoh edugames : Bobi Bola, Dora the explorer, Petualangan
Billy dan Tracy.
4. Advergames. Sering mengunjungi website
merek-merek kesayangan anda? Permen coklat M&M, Coca-cola, Nike,
A-Mild, atau Rexona? Anda pasti menemukan game-game yang dapat dimainkan
lalu dapat anda beritahukan / mengundang langsung ke teman-teman anda.
jenis game yang biasanya mudah dimainkan ini mengusung dan menampilkan
produk atau brand mereka baik secara gamblang maupun tersembunyi. Di era
tumbuhnya media-media baru berteknologi tinggi sekarang ini, dunia
periklanan memang sudah tidak lagi terbatas pada TV, koran, majalah,
billboard dan radio, video game sekarang telah menjadi sarana beriklan
atau membangun
brand-awareness yang efektif. Baik melalui
internet maupun di mainkan di event-event mereka, edugames terasa
semakin dibutuhkan untuk menjaring calon konsumen bagi produk yang
menggunakan advergames ini. Contoh produk di indonesia yang membuat
advergames: A-Mild, Rexona teens, Axe
Sumber : PasarKreasi.com - The Largest Creative Market in Indonesia | Expert Talk | Buat Video Games Yuk! ( bag1. Jenis game)